Tampilkan postingan dengan label skrining. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label skrining. Tampilkan semua postingan

Rabu, 29 Juli 2015

MENINJAU KEMBALI PRODUK RAPID

Libur lebaran telah usai dan kita pun kembali kepada aktivitas sehari-hari..

Seringkali trend dan teknologi membawa kita pada perubahan baru yang lebih baik. Akan tetapi tidak setiap hal yang sederhana dan tanpa teknologi itu buruk, misalnya saja rapid test. Sekarang ini pemakaian rapid test kalah pamor dengan alat-alat diagnostik berteknologi tinggi dan hanya dipandang sebelah mata.

Memang, rapid test seringkali dianggap kurang sensitif dan spesifik serta tidak dapat memberikan hasil kuantitatif secara akurat. Akan tetapi, keuntungan dari penggunaan rapid test ialah prosedur pemeriksaan yang mudah, hasil cepat diperoleh, dan tidak harus dikerjakan oleh tenaga ahli. Harganya juga relatif murah dan hal inilah yang tidak dapat ditutupi dengan teknologi tinggi, terutama dengan adanya sistem BPJS. Dengan adanya BPJS, berbagai rumah sakit, puskesmas, dan klinik memerlukan suatu produk yang terjangkau, mudah, dan cepat untuk pemeriksaan awal suatu penyakit.

Apakah sudah saatnya kita kembali melirik produk rapid test?

Untuk produk rapid test dan produk lainnya dapat dilihat di website PT Setia Anugrah Medika (http://setia-medika.co.id/reagentrapidtest.html)




Selasa, 12 Mei 2015

Skrining Kanker Serviks

Haiiiii....

Beberapa waktu lalu, saya menemukan artikel mengenai cara skrining kanker serviks di republika online (ROL). Menyadari pentingnya masyarakat mengetahui hal ini, maka artikel tersebut akan saya bagikan di sini.

Tiga Cara Skrining Kanker Serviks

Wednesday, 07 May 2014, 09:16 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, Upaya preventif terhadap kanker serviks bisa dilakukan melalui skrining kanker ini. Skrining kanker serviks bisa dilakukan dengan tiga cara.

Pertama, dengan inspeksi visual dengan asam asetat (IVA). Kedua, dengan papsmear konvensional dan papsmear berbasis cairan (liquid-based cytology). Ketiga, melalui tes HPV ataupun HPV DNA genotyping.

Screening dengan IVA dilakukan dengan mengoleskan asam asetat lima persen pada leher rahim. Dokter akan menunggu selama 30 sampai 60 detik untuk melihat reaksi leher rahim. “Jika ada lesi prakanker, bagian yang terkena olesan asam asetat tersebut akan berubah warna menjadi putih, namun jika normal, tidak ada perubahan warna,” ujar ahli patologi klinik, dr Richard Kosasih SpPK, memaparkan.

Selain itu, papsmear konvensional dilakukan oleh dokter dan tenaga ahli dengan mengambil sampel sel leher rahim menggunakan bantuan pengerik atau sikat. Sampel kemudian dioleskan ke gelas slide untuk dikirimkan ke laboratorium. Dokter patologi kemudian akan memeriksanya dengan bantuan mikroskop.

“Tujuannya untuk mengetahui ada atau tidaknya radang, infeksi atau perubahan sel kearah keganasan,” kata Richard.

Untuk pemeriksaan sitologi cairan, dokter atau tenaga ahli akan mengambil sampel dari leher rahim. Sampel lalu dimasukkan ke vial atau botol yang berisi cairan.

Sel-sel sampel segera dikirim ke laboratorium. Sampel dibuat menjadi slide dan diwarnai dengan pewarna khusus sehingga sel-sel tersebut menjadi lebih jelas. Preparatnya berupa irisan tipis. Lapisan tipis ini memungkinkan sel-sel terlihat lebih jelas sehingga mengurangi kesalahan interpretasi hasil.

Bagaimana dengan pemeriksaan DNA-HPV? Richard menjelaskan metode yang dipakai, yaitu hibridasi southern blot atau pemakaian polymerase chain reaction (PCR) yang sangat sensitif.



Untuk instrument pemeriksaan papsmear berbasis cairan (liquid-based cytology) tersedia di PT Setia Anugrah Medika loh... Silahkan kunjungi blog kami sebelumnya mengenai Thinprep 2000 atau cek website kami di www.setia-medika.co.id