Kamis, 28 Mei 2015

Berita KOMPAS Mengenai Hipotiroid

Selamat malam para pecinta blog...

Hipotiroid mungkin istilah yang cukup sering didengar oleh para ibu yang baru memiliki bayi. Tetapi tidak jarang pula hal ini dianggap sepele dan tidak dihiraukan. Namun, ternyata kondisi ini merupakan hal yang tidak boleh dianggap sepele sehingga kompas mengeluarkan artikel mengenai hipotiroid. Berikut artikelnya..



Kasus Hipotiroid Bawaan Tinggi
Kompas, 28 Mei 2015

JAKARTA, KOMPAS – Gangguan tiroid kongenital atau bawaan pada bayi di Indonesia tinggi. Hasil penapisan pada bayi yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada 2000-2004 di beberapa provinsi menctat, sekitar 0.4 per 1,000 bayi mengalami hipotiroid kongenital.

Hal itu berarti satu dari sekitar 3,000 kelahiran mengalami gangguan tiroid. Hipotiroid kongenital ialah gangguan bawaan pada bayi baru lahir berupa rendahnya hormon tiroid atau kelenjar gondok. Bayi dengan hipotiroid kongenital bisa mengalami gangguan pertumbuhan, kemampuan intelegensia, dan metabolism, bahkan keterbelakangan mental.

“Jika tidak diintervensi, diperkirakan pada 16-26 tahun mendatang, 24,000-26,000 penduduk Indonesia menyandang keterbelakangan mental,” kata Staf Ahli Bidang Medikolegal Kementerian Kesehatan Tritarayati, Selasa (26/5), di Jakarta. Angka kelahiran di Indonesia dalam setahun 4.7 juta bayi.
Kerugian Negara akibat tingginya penderita hipotiroid kongenital mencapai Rp 309 triliun per tahun. Selain itu, buruknya mutu kesehatan penduduk bisa mengancam bonus demografi.

Ketua Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) Achmad Rudijanto mengatakan, hipotiroid kongenital pada bayi disebabkan kurangnya asupan yodium bagi ibu hamil. Kebutuhan yoidum pada ibu hamil 200 mikrogram garam per hari. Sumber yodium ialah garam beryodium dan aneka makanan laut. “Yidum dari ibu memproduksi hormone tiroid pada bayi,” ucapnya.

Di usia 3-4 hari sejak lahir, bayi harus diperiksa untuk mendeteksi hipotiroid kongenital. Pemerksaan lewat uji sampel darah. Jika positif kena hipotiroid kongenital, bayi mesti diterapi sulih hormone levotiroksin sebelum berusia satu bulan agar bisa tumbuh kembang normal.

Namun, program penapisan hipotiroid kongenital oleh Kemenkes belum merata. Tahun 2014, penapisan baru diterapkan di 14 provinsi. Targetnya, pada 2016, semua provinsi sudah menerapkan penapisan dan layanan dilakukan di puskesmas.

Tritarayati berharap masyarakat berinisiatif memeriksakan bayinya untuk mendeteksi dini hipotiroid kongenital. “Pola hidup sehat harus dibiasakan, terutama gizi seimbang dan garam beryodium,” ujarnya. (B04)

Selasa, 12 Mei 2015

Skrining Kanker Serviks

Haiiiii....

Beberapa waktu lalu, saya menemukan artikel mengenai cara skrining kanker serviks di republika online (ROL). Menyadari pentingnya masyarakat mengetahui hal ini, maka artikel tersebut akan saya bagikan di sini.

Tiga Cara Skrining Kanker Serviks

Wednesday, 07 May 2014, 09:16 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, Upaya preventif terhadap kanker serviks bisa dilakukan melalui skrining kanker ini. Skrining kanker serviks bisa dilakukan dengan tiga cara.

Pertama, dengan inspeksi visual dengan asam asetat (IVA). Kedua, dengan papsmear konvensional dan papsmear berbasis cairan (liquid-based cytology). Ketiga, melalui tes HPV ataupun HPV DNA genotyping.

Screening dengan IVA dilakukan dengan mengoleskan asam asetat lima persen pada leher rahim. Dokter akan menunggu selama 30 sampai 60 detik untuk melihat reaksi leher rahim. “Jika ada lesi prakanker, bagian yang terkena olesan asam asetat tersebut akan berubah warna menjadi putih, namun jika normal, tidak ada perubahan warna,” ujar ahli patologi klinik, dr Richard Kosasih SpPK, memaparkan.

Selain itu, papsmear konvensional dilakukan oleh dokter dan tenaga ahli dengan mengambil sampel sel leher rahim menggunakan bantuan pengerik atau sikat. Sampel kemudian dioleskan ke gelas slide untuk dikirimkan ke laboratorium. Dokter patologi kemudian akan memeriksanya dengan bantuan mikroskop.

“Tujuannya untuk mengetahui ada atau tidaknya radang, infeksi atau perubahan sel kearah keganasan,” kata Richard.

Untuk pemeriksaan sitologi cairan, dokter atau tenaga ahli akan mengambil sampel dari leher rahim. Sampel lalu dimasukkan ke vial atau botol yang berisi cairan.

Sel-sel sampel segera dikirim ke laboratorium. Sampel dibuat menjadi slide dan diwarnai dengan pewarna khusus sehingga sel-sel tersebut menjadi lebih jelas. Preparatnya berupa irisan tipis. Lapisan tipis ini memungkinkan sel-sel terlihat lebih jelas sehingga mengurangi kesalahan interpretasi hasil.

Bagaimana dengan pemeriksaan DNA-HPV? Richard menjelaskan metode yang dipakai, yaitu hibridasi southern blot atau pemakaian polymerase chain reaction (PCR) yang sangat sensitif.



Untuk instrument pemeriksaan papsmear berbasis cairan (liquid-based cytology) tersedia di PT Setia Anugrah Medika loh... Silahkan kunjungi blog kami sebelumnya mengenai Thinprep 2000 atau cek website kami di www.setia-medika.co.id