Kucing
memiliki satu sistem golongan darah (AB system) dengan 3 pembagian, yaitu golongan
darah, A, B, dan AB. Golongan darah
menunjukkan perbedaan jumlah protein yang terdapat pada sel darah merah. Di
USA, golongan darah A merupakan golongan darah terbanyak, jumlahnya sekitar
94-99%. Sebagian besar sisanya merupakan golongan darah B dan AB (sangat jarang
ditemui). Golongan darah ini harus diketahui terlebih dahulu sebelum
dilaksanakannya transfusi darah untuk meminimalisir resiko yang kemungkinan
dapat terjadi, seperti demam, muntah, diare, gangguan pernapasan, alergi, dan
kematian. Transfusi darah biasanya diperlukan untuk kucing yang mengalami
anemia akut, level protein rendah, tekanan darah rendah, sepsis, dsb. Transfusi
darah harus dilakukan oleh kucing yang bergolongan darah sama. [1]
Hasil dari penelitian di UK, faktor kematian terbesar bayi kucing (0-16
minggu) terjadi saat periode perinatal (< 1 hari) yang disebabkan oleh Neonatal Isoerythrolysis. [2]Penyebab
utama dari Feline Neonatal Isoerythrolysis adalah kucing betina bergolongan
darah B dikawinkan dengan kucing jantan bergolongan darah A.[3]
Kucing betina bergolongan darah B secara otomatis akan mempunyai antibodi
anti-A. Jika Ia dikawinkan dengan kucing jantan bergolongan darah A, beberapa
anak kucing akan bergolongan darah A, dan jika anak kucing bergolongan darah A
tersebut menyusui colostrum induknya dalam waktu 24 jam, mereka akan menghisap antibodi
anti-A. Antibodi Anti-A ini akan merusak sel darah merah dan menyebabkan
Neonatal Isoerythrolysis .[4]
Tetapi apabila, perkawinan antara kucing jantan bergolongan darah A dan
kucing betina bergolongan darah B tidak dapat dihindari, anak-anak kucing yang
baru lahir dianjurkan test golongan darah dan jika hasil golongan darah
anak-anak kucing tersebut A atau AB, maka sebaiknya dipisahkan dengan induknya
selama 24 jam.[5] Jika bayi kucing bergolongan darah A atau
AB menyusui dari colostrum (produksi asi pertama) induk bergolongan darah B maka
dapat menyebabkan beberapa gejala, diantaranya :[6]
1. Kematian secara tiba-tiba, tanpa adanya gejala
2. Sebagian besar anak kucing akan terlihat lesu dalam beberapa hari.
Mereka akan berhenti menyusui dari induknya, menjadi lemas, pucat, dan berubah
menjadi warna kekuningan.
3. Anak kucing biasanya mengeluarkan urin berwarna merah. Hal ini terjadi
karena adanya sel gangguan darah merah.
4. Adapun beberapa anak kucing yang hanya menunjukan beberapa tanda,
seperti tidak berfungsinya ujung ekor (terkadang telinga) secara perlahan
lahan. Ini disebabkan karena antibodi yang melawan sel darah merah mencegah
sirkulasi darah menjadi berlebihan.
5. Ada juga beberapa anak kucing yang tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Berikut hasil penelitian University of Pennsylvania mengenai presentase
golongan darah beberapa jenis kucing :[7]
Breed
|
%
Type A
|
%
Type B
|
Abyssinian
|
86
|
14
|
American Shorthair
|
100
|
0
|
Birman *
|
82
|
18
|
British Shorthair *
|
64
|
36
|
Burmese
|
100
|
0
|
Cornish Rex
|
67
|
33
|
Devon Rex
|
59
|
41
|
Exotic Shorthair
|
73
|
27
|
Himalayan
|
94
|
6
|
Japanese Bobtail
|
84
|
16
|
Maine Coon
|
97
|
3
|
Norwegian Forest Cat
|
93
|
7
|
Oriental Shorthair
|
100
|
0
|
Persian
|
86
|
14
|
Russian Blue
|
100
|
0
|
Scottish Fold *
|
81
|
19
|
Siamese
|
100
|
0
|
Somali *
|
82
|
18
|
Sphynx *
|
83
|
17
|
Tonkinese
|
100
|
0
|
(*ada kemungkinan me(*Ada kemungkinan memiliki
golongan darah AB)
[1] http://www.winnfelinefoundation.org/docs/default-source/cat-health-library-educational-articles/feline-blood-types-transfusion-and-nie.pdf?sfvrsn=2,
[2] https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2899707/#B3,Feline
Neonatal Isoerythrolysis and the Importance of Feline Blood Types
[3] Idem.
[4] http://icatcare.org/advice/cat-health/feline-blood-groups-and-blood-incompatibility,
Feline blood groups and blood incompatibility.
[5] Idem.
[6] Idem.
[7] http://winnfelinehealth.homestead.com/Pages/Feline_Blood_Types_and_NI_Web.pdf,
Feline Blood Types and Neonatal Isoerythrolysis.